RS-232 (sekarang TIA-232, sebelumnya EIA-232) adalah **standar komunikasi serial tahun 1960-an** untuk tautan point-to-point antara Data Terminal Equipment (DTE, mis., komputer) dan Data Communication Equipment (DCE, mis., modem, periferal).
Ciri-Ciri Inti
Pensinyalan & Mode:Menggunakanpensinyalan single-ended (logika 1: -3V hingga -25V; logika 0: +3V hingga +25V) — kabel lebih sederhana tetapi rentan terhadap noise. Mendukung full-duplex (min 3 kabel) dan half-duplex (2 kabel), dengan kontrol aliran melalui perangkat keras (menambahkan RTS/CTS, 5 kabel untuk full-duplex) atau perangkat lunak.
Data & Kecepatan:Transmisi serial asinkron. Frame konvensional: 1 bit mulai + 7/8 bit data + paritas opsional + 1/2 bit berhenti*. Tingkat baud: 1200–115200 bps (perangkat harus cocok dengan tingkat; dukungan kecepatan tinggi bervariasi).
Antarmuka & Koneksi
Konektor:Awalnya DB25 25-pin, kemudian disederhanakan menjadi DE9 9-pin (pernah menjadi standar pada PC); RJ-45 juga digunakan. DTE menggunakan konektor jantan, DCE betina.
Pengkabelan:Kabel straight-through untuk DTE-DCE; kabel null modem (crossover) untuk jenis perangkat yang sama (mis., dua komputer). Jangkauan maks: ~15m pada 19200 bps (jarak yang lebih jauh membutuhkan kabel berkapasitansi rendah/kecepatan lebih lambat, tetapi standar lain lebih baik untuk itu).
Penggunaan & Batasan
Aplikasi:Masih digunakan dalam peralatan industri, instrumentasi (mis., meter, alat uji) untuk tautan jarak pendek, kecepatan rendah. PC industri mungkin memiliki beberapa port RS-232 (atau kemampuan ekspansi). Tidak ada protokol universal — perangkat menggunakan format perintah/data unik (jadi perangkat lunak khusus perangkat atau pemrograman dasar diperlukan).
Kekurangan vs Teknologi Baru:Lebih lambat, jangkauan lebih pendek, konektor lebih besar, dan tidak ada dukungan multipoint vs RS-485/Ethernet. USB telah menggantikannya di sebagian besar periferal PC, tetapi **adaptor USB-ke-RS-232** membuatnya tetap dapat digunakan.
RS-232 (sekarang TIA-232, sebelumnya EIA-232) adalah **standar komunikasi serial tahun 1960-an** untuk tautan point-to-point antara Data Terminal Equipment (DTE, mis., komputer) dan Data Communication Equipment (DCE, mis., modem, periferal).
Ciri-Ciri Inti
Pensinyalan & Mode:Menggunakanpensinyalan single-ended (logika 1: -3V hingga -25V; logika 0: +3V hingga +25V) — kabel lebih sederhana tetapi rentan terhadap noise. Mendukung full-duplex (min 3 kabel) dan half-duplex (2 kabel), dengan kontrol aliran melalui perangkat keras (menambahkan RTS/CTS, 5 kabel untuk full-duplex) atau perangkat lunak.
Data & Kecepatan:Transmisi serial asinkron. Frame konvensional: 1 bit mulai + 7/8 bit data + paritas opsional + 1/2 bit berhenti*. Tingkat baud: 1200–115200 bps (perangkat harus cocok dengan tingkat; dukungan kecepatan tinggi bervariasi).
Antarmuka & Koneksi
Konektor:Awalnya DB25 25-pin, kemudian disederhanakan menjadi DE9 9-pin (pernah menjadi standar pada PC); RJ-45 juga digunakan. DTE menggunakan konektor jantan, DCE betina.
Pengkabelan:Kabel straight-through untuk DTE-DCE; kabel null modem (crossover) untuk jenis perangkat yang sama (mis., dua komputer). Jangkauan maks: ~15m pada 19200 bps (jarak yang lebih jauh membutuhkan kabel berkapasitansi rendah/kecepatan lebih lambat, tetapi standar lain lebih baik untuk itu).
Penggunaan & Batasan
Aplikasi:Masih digunakan dalam peralatan industri, instrumentasi (mis., meter, alat uji) untuk tautan jarak pendek, kecepatan rendah. PC industri mungkin memiliki beberapa port RS-232 (atau kemampuan ekspansi). Tidak ada protokol universal — perangkat menggunakan format perintah/data unik (jadi perangkat lunak khusus perangkat atau pemrograman dasar diperlukan).
Kekurangan vs Teknologi Baru:Lebih lambat, jangkauan lebih pendek, konektor lebih besar, dan tidak ada dukungan multipoint vs RS-485/Ethernet. USB telah menggantikannya di sebagian besar periferal PC, tetapi **adaptor USB-ke-RS-232** membuatnya tetap dapat digunakan.